7

17 tahun tinggal di kuburan-tinggal di kuburan siapa yang mau, apalagi sampai bertahun-tahun lamanya. Ternya ada saja dari kalangan manusia ini yang mau tinggal dikuburan, bahkan mereka betah dan menikmati hidup di dalamnya.

Suatu hari aku diajak temanku mengikuti sebuah kajian, temanya sangat menarik sekali serta membuatku sangat penasaran.




Awalnya aku mengira bahwa ia tinggal di daerah dekat kuburan, ternyata perkiraanku meleset,
dia tidak tinggal di daerah dekat kuburan, tapi ia tinggal didalam kuburan itu sendiri.

baca juga jempol zaman now

Sang ustadz pun memulai kisahnya...

"Kalian mungkin tidak akan mempercayai kisah ini, karena pemuda ini lahir dari keluarga berada.
Ayah serta Ibunya juga seorang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah.
Dalam pandangan masyarakat sekitar, kedua orang tua ini adalah orang tua yang sempurna.
Namun, sayangnya orang lain hanya bisa menilai apa yang tampak saja.
Orang-orang tidak tahu bahwa kedua orang tua terpandang inilah yang memasukkan anaknya ke dalam kuburan,
dan menjalani hidup selama 17 tahun di dalamnya.

Setiap hari, sang anak makan, minum dan tidur di dalam kuburan, yang penuh kegelapan.
Sang Anak juga hanya bisa menikmati apa yang diberikan kedua orang tuanya, tanpa perlawanan ataupun meminta suatu yang aneh kepada orang tuanya." kata beliau sambil berhenti sejenak.

Rasa penasaranku pun kian menjadi, apa maksud dari semua ini?
Sebuah keluarga yang terpandang dan memiki kekayaan yang melimpah, akan tetapi mereka malah memasukkan anak mereka kedalam kuburan?
Berbagai pertanyaan pun mulai menghantuiku.

Sang ustadz pun melanjutkan kisahnya...

"Menjelang ulang tahun pemuda itu yang ke-17,
orang tuanya berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan sang anak sebagai hadiah ulang tahunnya.
Sang pemuda berpikir, inilah saatnya dia akan mengajukan permintaannya,
ia tidak ingin lagi tinggal di kuburan, akan tatapi apakah orang tuanya benar-benar akan mengabulkan permintaannya?
Hari itu pun tiba.
Kedua orang tuanya datang menghampirinya dan menanyakan hadiah apa yang ia inginkan.

Sang pemuda menjawab
“Ayah, Ibu… saya tidak anak meminta banyak, saya hanya minta satu hal saja, tetapi aku tidak yakin akan hal itu.”

“Apa itu Nak? katakanlah, Ayah dan Ibu pasti akan mengabulkan permintaanmu”jawab mereka meyakinkan.

“Ayah dan Ibu berjanji?” tanya sang pemuda dengan penuh harap.

“Tentu, Ayah dan Ibu sudah berjanji akan memenuhi permintaanmu, selama kami mampu.”

Setelah ia ambil nafas panjang ia pun menjawab
“Ayah… Ibu… saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan”jawabnya dengan penuh keyakinan.

“Apa? Apa maksud dari permintaanmu itu, Nak?”jawab mereka kaget.

“Ayah dan ibu sudah berjanji akan mengabulkan permintaanku bukan, hanya itu saja permohonanku, yah, bu.”timpalnya sambil menunggu esxpresi dari kedua orangtuanya

“Iya, Nak. Ayah sudah berjanji, tapi… tapi… Ayah tidak mengerti, Nak!
Jika kamu meminta motor atau mobil atau apapun itu Ayah akan kasih, tapi...” jawab sang ayah dengan kaget dang bingung.

Sang ustadz mampu memperagakannya dengan sangat pas sekali.
Beliaupun berhenti sejenak dan membuat kami semakin penasaran.

“Ayah, sudah 17 tahun saya tinggal di rumah ini, tapi tidak seharipun saya mendengar Ayah atau Ibu membaca Alquran.
Sedangkan Rasululloh pernah mengatakan bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Alquran di dalamnya adalah seperti kuburan.
Saya tidak ingin lagi tinggal di kuburan, yah.”

Sang Ayah dan Ibu pun hanya terdiam.

“Ayah dan Ibu bahkan tidak pernah mengajariku bagaimana membaca Alquran. Memang rumah ini mewah, besar dan orang-orang melihatnya sebagai istana.
Namun, mereka tidak tahu bahwa di mata Rasululloh rumah tak lebih dari sebuah kuburan saja.
Jika Ayah dan Ibu mau menepati janji mengabulkan permintaanku, tolong Yah.. Aku tidak ingin lagi tinggal di kuburan.
Ajarilah aku membaca Alquran, agar rumah ini bercahaya dengan cahaya Alquran."


Aku sangat takjub dengan pembawaan sang ustadz dalam menyampaikan materinya, bahkan beliau berhasil membuat orang-orang yang hadir penasaran, dan ahir nya dengan perasaan penasaran itulah kita sadar bahwa banyak dari kita yang menjadikan rumahnya kuburan.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Janganalah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim no. 1860)

Post a Comment

  1. Bermanfaat,ditunggu tulisan berikutnya ya mba

    ReplyDelete
  2. Zeeen pak,

    Menginspirasi

    ReplyDelete
  3. Ashiap kak, ditunggu tulisan2 lainnya

    ReplyDelete
  4. bagus
    udah lumayan ok
    tingatkan lagi kemampuan menulismu, sampai kamu dapetin ciri khas tersendiri.
    semangat literasi

    ReplyDelete

 
Top